Dikhawatirkan Jadi Pandemi Baru di Asia, Kemenkes RI Waspadai Virus Nipah - Cincin Tunangan Emas


Cincin Tunangan Emas - Virus Nipah masuk ke dalam 10 besar susunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tinjauan patogen yang merangsang kedaruratan kesehatan masyarakat. Virus ini kesatu kali merebak di Malaysia 1998 silam, di Kampung Sungai Nipah.


Virus Nipah mempunyai tingkat kematian yang tinggi dan sempat menyebar di India sampai Singapura. Ahli virus asal Thailand cemas virus Nipah dapat menjadi pandemi berikutnya di Asia menurut hasil analisa sampel spesies di kelelawar.


Kementerian Kesehatan ikut memperhatikan sekali kekhawatiran semua ilmuwan soal potensi virus Nipah menjadi pandemi baru. Sebab, angka kematian virus Nipah disebut paling tinggi.


Baca juga: 'Rekam Jejak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo'


Didik meyakinkan sampai saat ini belum terdapat temuan permasalahan virus Nipah di Indonesia.


Baca juga: 'Gempa Sesar Lembang, BMKG: Ada yang Melintir Terjadi 2021, Itu Tidak Benar!'


Berdasarkan daftar WHO, inilah laporan permasalahan virus Nipah.


1998 di Malaysia

Ada 265 permasalahan dilaporkan, 105 pasien meninggal dunia (angka kematian 40 persen).


Februari 2001, di Siliguri, India

Ada 66 permasalahan dilaporkan, 45 orang ditetapkan meninggal (angka kematian 68 persen).


Januari sampai Maret 2005 Tangail, Bangladesh

12 permasalahan dilaporkan, 11 orang ditetapkan meninggal (angka kematian sampai 92 persen).


April 2007, India

Ada 5 kasus diadukan dan mereka meninggal dunia (100 persen kematian).


Baca juga: 'Tepergok Selingkuh, Wakil Ketua DPRD Sulut Seret Istrinya dengan Mobil'


Kunjungi Website Kami
www.bengkelcincin.com

Untuk pemesanan, hubungi kami melalui kontak yang tersedia berikut:

Chat WhatsApp Kirim SMS Telpon

Komentar (0)