Cincin Tunangan Bekasi - Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Bekasi Sudah Penuh
Cincin Tunangan Bekasi - Bersamaan dengan melonjaknya angka permasalahan penularan Coronan (Covid), tempat isolasi penderita Covid-19 kepunyaan Pemda Kabupaten Bekasi telah penuh.
Di antara lain terdapat di Wisma Ki Hajar Dewantara, Jababeka serta Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang Utara. Buat penderita di Bapelkes ada 55 bed, sedangkan di Wisma terdapat 60 bed.
“Telah penuh. Total penderita yang diisolasi terdapat 115 bed,” katanya semacam dilansir dari Ayobandung. com-- media jaringan Suara. com, Rabu( 30/ 9/ 2020).
Ia menuturkan, tempat isolasi yang disediakan kabupaten diperuntukkan untuk penderita tanpa indikasi (OTG). Jumlahnya terus bergerak antara yang masuk serta yang sembuh.
Buat mengestimasi lonjakan penderita, dia memohon penderita OTG melaksanakan isolasi mandiri. Sebaliknya yang hadapi indikasi ataupun penyakit penyerta dirujuk ke rumah sakit referensi.
Enny menyebut, pihak pemda pula lagi berupaya menaikkan kapasitas ruang isolasi buat masyarakat Kabupaten Bekasi. Tetapi, sampai dikala ini pihak pemda masih mencari tempatnya.
“Kita lagi mencari sebagian alternatif tempat serta tenaganya pula sebab butuh sumber energi manusianya pula," tutur Enny.
Tadinya, Pimpinan Satgas Covid- 19 Kabupaten Bekasi, dokter Alamsyah, berkata, dalam waktu dekat hendak terdapat bonus 200 bed buat ruang isolasi di 2 hotel zona Jababeka.
"Rencananya di hotel, cocok dengan standar BNPB. 200 bed. Titiknya sedangkan 2 titik di Jababeka hotelnya," ucap ia sebagian waktu kemudian.
Bersumber pada informasi web Pemkab Bekasi, pada Selasa( 29/ 9) terdapat 2. 780 permasalahan Covid- 19 yang terjalin di Kabupaten Bekasi. Dari jumlah tersebut, terdapat 2. 287 penderita Covid- 19 yang sembuh serta 48 penderita yang wafat dunia.
Sebaliknya, permasalahan aktif hari ini menggapai 445 permasalahan. Sebanyak 104 penderita dirawat di rumah sakit serta 341 penderita menempuh isolasi mandiri.
Bekasi Zona Merah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan kalau Kabupaten Bekasi masuk bagaikan salah satu zona dengan status zona merah Covid- 19 di Jawa Barat.
Menjawab perihal tersebut, Juru Bicara Satgas Penindakan Covid- 19 Kabupaten Bekasi dokter Alamsyah berkata kalau salah satu pemicunya merupakan dominasi klaster industri yang terdapat di Kabupaten Bekasi.
“Terdapat total 968 permasalahan dari 56 industri serta jadi klaster paling tinggi di mari,” kata dokter Alamsyah kepada Ayobekasi. net, Selasa( 29/ 9/ 2020).
Tidak hanya itu, grupnya pula mengaku mempunyai tantangan tertentu dalam merendahkan status zona merah di daerah ini. Paling utama soal sikap warga yang belum siuman berartinya mentaati protokol kesehatan.
“Ketertiban warga masih rendah dalam mematuhi prokes( protokol kesehatan),” ucapnya.
Hambatan lain yang ditemui merupakan kegiatan warga dari serta keluar Kabupaten Bekasi. Semacam pekerja yang berdomisili di DKI ataupun Kota Bekasi ataupun wilayah lain, tetapi kesehariannya terletak di Kabupaten Bekasi.
“Tantangan lain soal mobilitas masyarakat luar masuk keluar Kabupaten Bekasi,” katanya.
Walaupun demikian, Pemkab Bekasi terus berupaya menekan penyebaran Covid- 19 dengan melaksanakan 2 strategi utama yang diyakini lumayan efisien.
“Terdapat 2 perihal utama yang kami jalani ialah pengetatan mobilitas warga melalui PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro) serta pembedahan penegakan disiplin,” ucap dokter Alamsyah.
Data saja, permasalahan Covid- 19 di Kabupaten Bekasi telah menembus total 2780 dengan bonus 183 orang per hari ini. Dari jumlah itu, 2287 sembuh, 48 wafat dunia, 104 dirawat di rumah sakit, serta 341 menempuh isolasi mandiri.
Komentar (0)
Posting Komentar